Region III memiliki wilayah kerja Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan rencana daerah konversi adalah : Seluruh Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
*Berdasarkan data Susenas BPS 2006
Region III memiliki wilayah kerja Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan rencana daerah konversi adalah : Seluruh Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
*Berdasarkan data Susenas BPS 2006
Dipublikasi di Uncategorized
Dengan kaitkata Jawa Tengah & DI Yogyakarta, Region III
Program Konversi Minyak Tanah ke LPG direncanakan dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2007 – 2010 dengan total jumlah KK terkonversi adalah 42.020.000 KK. Road mapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tahun | KK terkonversi (tahun berjalan) | Wilayah |
2007 | 3,500,000 | Jawa – Bali & Palembang |
2008 | 12,500,000 | Medan, Pekanbaru, Sumsel, Jawa – Bali, Balikpapan, Makasar |
2009 | 13,251,516 | Seluruh Jawa – Bali |
2010 | 12,768,484 | Luar Jawa |
Dipublikasi di Uncategorized
Dengan kaitkata Roadmap Konversi Minyak Tanah ke LPG 2007 - 2010
Target Program Konversi Minyak Tanah ke LPG adalah rumah tangga dan usaha mikro yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak. Persyaratan rumah tangga dan usaha mikro yang berhak menerima paket konversi adalah sebagai berikut:
Rumah Tangga
Rumah tangga yang berhak menerima paket Elpiji 3 kg beserta kelengkapannya harus memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut:
* Ibu rumah tangga
* Pengguna minyak tanah murni
* Kelas social C1 kebawah (pengeluaran <1,5 juta/bulan)
* Penduduk legal setempat dengan dibuktikan dan melampirkan KTP atau KK atau surat Keterangan dari Kelurahan setempat
Usaha Mikro
Usaha Mikro yang berhak menerima paket Elpiji 3 kg beserta kelengkapannya harus memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut:
* Usaha mikro tersebut merupakan pengguna minyak tanah untuk bahan bakar memasak dalam usahanya
* Penduduk legal setempat dengan dibuktikan dan melampirkan KTP atau KK atau surat Keterangan dari Kelurahan setempat
* Melampirkan surat keterangan usaha dari kelurahan setempat
Penduduk Musiman
Apabila dalam proses pembagian paket konversi kepada masyarakat terdapat anggota masyarakat (Rumah Tangga atau Usaha Mikro) yang tidak memenuhi persyaratan diatas, akan tetapi sesuai kriteria berhak mendapatkan paket Elpiji 3 kg secara gratis (contoh: penduduk musiman yang tidak memiliki KTP/ KK / Surat Keterangan dari kelurahan setempat), maka dapat diberikan paket Elpiji 3 kgdengan melampirkan:
* Surat Keterangan dari Kelurahan setempat, atau
* Surat Keterangan RT/RW setempat, atau
* Berita Acara serah terima distribusi antara konsultan dengan penerima paket dilampiri dengan foto copy kartu identitas yang bersangkutan.
Penghematan yang dapat dicapai tidak hanya didapatkan oleh Pemerintah dari penghematan subsidi (hingga Rp 20 Trilyun/tahun jika program berhasil) tetapi juga dirasakan oleh masyarakat pengguna minyak tanah yang beralih menjadi pengguna ELPIJI.
Berikut adalah perhitungan penghematan yang diperoleh konsumen jika menggunakan LPG dibandingkan menggunakan minyak tanah.
Produk | Harga Satuan | Volume Pemakaian untuk 8 hari | Biaya Pemakaian untuk 8 hari | Biaya Pemakaian Sebulan (30 hari) |
Minyak Tanah | Rp 2500/ltr | 8 liter | Rp 20.000 | Rp 75.000 |
Elpiji 3 kg | Rp 4250/kg | 3 kg | Rp 12.750 | Rp 51.000 |
Penghematan | Rp 7.250 | Rp 24.000 | ||
Keuntungan Pemkaian LPG 3 kg per bulan dibandingkan MITAN = 32 % |
Pemerintah membagikan gratis peralatan memasak kepada rumah tangga pengguna minyak tanah:
* 1 set kompor 1 pit (berikut selang + regulator)
* 1 tabung 3 kg & isi perdana
content5Pembagian peralatan memasak tsb dilakukan untuk setiap wilayah tertentu (Kelurahan/Kecamatan).
Wilayah yang sudah dibagikan peralatan memasak dengan LPG akan ditarik/dikurangi jatah minyak tanah yang disalurkan oleh Pangkalan di daerah tsb.
Target PERTAMINA
Pengalihan 9,9 juta KL pengguna minyak tanah menjadi LPG selesai antara tahun 2007 – 2010
Jalur Distribusi
Menggunakan Agen Minyak Tanah yang dikonversi menjadi Agen Elpiji 3 kg, dan Pangkalan Minyak Tanah yang dijadikan Pangkalan Elpiji 3 kg
Uji Pasar Elpiji 3 kg
Sebelum pelaksanaan konversi, Pertamina telah melaksanakan uji pasar Elpiji 3 kg kepada 500 Responden di Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran pada bulan Agustus 2006. Ke-500 Responden dibagikan kompor gas beserta tabung berisi Elpiji 3 kg secara gratis, dan diminta memasak menggunakan LPG selama sebulan. Isi ulang dapat dibeli oleh Responden di Pangkalan Elpiji 3 kg di daerah tersebut.
Pendapat Responden memperkuat keyakinan bahwa program ini akan mendapat dukungan masyarakat:
* 99% Responden memilih untuk tetap menggunakan Elpiji 3 kg dan tidak akan kembali ke minyak tanah
* 93% Responden tidak menemui kendala menggunakan LPG
* 88% Responden menggunakan LPG 3 kg di atas 7 hari (asumsi semula: 1 tabung LPG 3 kg = 5 hari, karena 3 kg LPG setara dengan 5.22 liter minyak tanah, dan setiap KK menggunakan 1 liter minyak tanah/hari)
* 97,4% Responden menyatakan LPG lebih hemat dari minyak tanah, dengan tingkat penghematan Rp 2000 – Rp 3000 per minggu.
* 94% Responden menyatakan kompor gas mudah untuk digunakan
Setiap tahunnya pemerintah menganggarkan dana +Rp 50 Trilyun untuk mensubsidi BBM: minyak tanah, premium dan solar. Dari ketiga jenis bahan bakar ini, minyak tanah adalah jenis bahan bakar yang mendapat subsidi terbesar (lebih dari 50% anggaran subsidi BBM digunakan untuk subsidi minyak tanah). Dari tahun ke tahun anggaran ini semakin tinggi, karena trend harga minyak dunia yang cenderung meningkat.
Secara teori, pemakaian 1 liter minyak tanah setara dengan pemakaian 0.57 kg LPG. Dengan menghitung berdasarkan harga keekonomian minyak tanah dan LPG, subsidi yang diberikan untuk pemakaian 0.57 kg LPG akan lebih kecil daripada subsidi untuk 1 liter minyak tanah.
Secara nasional, jika program Konversi Minyak Tanah ke LPG berhasil, maka pemerintah akan dapat menghemat 15-20 Trilyun subsidi BBM per tahun. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari Konversi Minyak Tanah ke LPG adalah:
* Mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak tanah
* Mengurangi polusi udara di rumah/dapur
* Menghemat waktu memasak dan perawatan alat memasak
* Dapat mengalokasikan minyak tanah untuk bahan bakar yang lebih komersil (misalnya bahan bakar pesawat/avtur)
* Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Dipublikasi di Uncategorized
Dengan kaitkata Sekilas tentang Program Konversi Minyak Tanah ke LPG
Jakarta, (Analisa)
Ketua DPR Agung Laksono meminta Pertamina, sebagai perusahaan yang dimandati untuk mendistribusi LPG, segera mencari jalan keluar agar LPG 3kg segera ada dipasaran.
“Sekarang yang penting, senin atau besok sudah ada dipasaran,” tegas Agung di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.
Agung menyarankan, kalau perlu ada operasi pasar. Dalam hal ini pertamina sebagai penerima mandat harus bertanggung jawab. Agung menganggap, Pertamina tidak bisa menyalahkan siapa-siapa mengenai kelangkaan ini, Pertamina hanya harus memikirkan sistem menajemen yang lebih baik. “Pengalaman sudah cukup, infrastruktur cukup, tenaga ahlinya cukup banyak, dananya ada, apa lagi. Persoalannya soal manajemen saja,” tegasnya.
Masalah kemungkinan adanya penggantian penerima mandat distribusi, Agung mengatakan, yang penting sekarang LPG ada di masyarakat. “Nanti dilihat lagi apakah harus diganti atau tidak, tapi sekarang tolonglah dulu masyarakat,” ujar Agung.
Ketika ditanyakan, apakah kegagalan distribusi ini dapat menyebabkan pertamina kehilangan hak distribusinya, Agung hanya menjawab singkat “Itu nanti dikaji lagi lebih dalam.” Menurutnya, yang lebih penting untuk saat ini, menyediakan kembali LPG 3kg untuk masyarakat. (Ant)
Dipublikasi di Uncategorized